Monday, August 1, 2011

berry, for the last

Cinta emang gak pandang bulu. Bukan berarti ‘bulu’ beneran ya, tapi ‘bulu’ itu penampilan. Kenapa? Ya gitu, kalo orang udah jatuh cinta, meskipun orang yang dijatuhi cinta itu jelek, item, kurus, dekil, tetep aja suka. Cinta itu pandangnya ke hati, sifat, dan behaviour-nya. Aku punya temen, anggap namanya Lia, dia cantik, manis, mukanya unyu deh, tapi kenapa dia bisa jatuh cinta sama (anggap saja namanya) Sono yang notabene orangnya hitam, mirip preman? Gue gak habis pikir. Kok bisa?  Kembali lagi ke awal, cinta-nya Lia ke Sono gak pandang bulu. Meskipun wajah mirip preman, tapi Sono itu orangnya baik, dan dermawan (baca:suka traktir temen). Ada lagi kasus, gue punya temen yang namanya Ken, dia bisa suka sama Dena yang mana Dena itu, katanya (bukan kata gue), item dan mirip mentri penerang. Tapi kenapa Ken bisa suka banget sama Dena, yah, kembali lagi deh, cinta Ken gak pandang bulu. Dia suka Dena apa adanya. Dan sekarang, gue mau cerita tentap sp (special person). Kalo beneran  ini yaa, cuman kalo beneran (jangan gr evita, jangan gr, kendalikan ke-gr-an mu !) . Kalo seandainya sp suka (gr banget gue ==a) sama gue (mampus!), sepertinya (cieileh) cintanya sp itu gak pandang bulu (oh ya?) kenapa? Pertama, sp itu orangnya tinggi cakep, keren, ahh..sedap deh pokoknya, sedangkan gue?item, jelek, dan gembel (minder gila!) hass..  (semoga sp gak baca, amien) sebenernya sp suka sama gue itu gak mungkin sih.. ToT Uu

Hello everyone =) i dont know, a few days before berry died, he was really sweet to me. urgh puss, you make me miss u so much, and much, and much, much, much.

No comments:

Post a Comment